Senegal melanjutkan upaya mereka untuk menaklukkan benua untuk pertama kalinya ketika mereka menghadapi Tanjung Verde di Stade Omnisports de Bafoussam di babak 16 besar Piala Afrika pada hari Selasa.
The Blue Sharks menuju ke permainan tanpa kemenangan babak sistem gugur dalam dua penampilan mereka sebelumnya di turnamen dan akan putus asa untuk mengakhiri musim kering ini.
Meskipun aman untuk mengatakan Senegal belum benar-benar bersinar di Piala Afrika, mereka telah melewati rintangan pertama dan berhasil mencapai babak sistem gugur dengan cara yang sama.
Setelah menikmati kampanye kualifikasi yang luar biasa, di mana mereka mengambil 14 poin dari 18 yang tersedia, pasukan Aliou Cisse membutuhkan penalti pada menit ke-97 yang secara klinis dieksekusi oleh Sadio Mane untuk mengalahkan Zimbabwe dalam pertandingan pembukaan mereka pada 10 Januari.
Ini diikuti oleh hasil imbang tanpa gol dengan Guinea dalam pertandingan grup kedua mereka dua Jumat lalu sebelum akhirnya menyelesaikan babak grup dengan hasil imbang 0-0 dengan Malawi terakhir kali.
Namun, dengan lima poin dari tiga pertandingan, Lions of Teranga mengamankan posisi teratas di Grup B, satu poin di atas Guinea dan Malawi, yang finis dengan empat poin, untuk memastikan lolos ke babak 16 besar.
Senegal sekarang menuju ke babak sistem gugur sebagai satu-satunya tim yang mencapai beberapa final AFCON tanpa mengklaim gelar setelah kalah adu penalti dari Kamerun pada 2022 dan menderita kekalahan 1-0 di tangan Aljazair di Mesir tiga tahun lalu.
Meskipun kurang tajam dalam serangan, tim Afrika Barat tetap menjadi satu-satunya tim yang belum kebobolan gol di turnamen, dan ini berkat unit pertahanan bertabur bintang mereka yang mencakup pemain seperti Abdou Diallo, Kalidou Koulibaly dan kiper Chelsea Edouard Mendy.
Komentar