BAB 2 Berpikir Komputasional
Tujuan Pembelajaran
-
Peserta didik mengidentifikasi
algoritma (langkah-langkah) untuk menyelesaikan sebuah masalah, struktur data,
representasi data (khususnya bilangan desimal, biner, dan oktal) yang ada di
dalamnya pada kehidupan sehari – hari
Peta Konsep BAB 2 Berpikir Komputasional
Dalam pelajaran Matematika, kalian dapat menemukan
contoh fungsi, misalnya f(x) = 3x + 3. Contoh, jika nilai x adalah 3, maka
keluaran dari fungsi tersebut adalah 12 yang didapat dari 3 x 3 + 3. Contoh fungsi
lainnya adalah penggunaan fungsi pada penulisan teks lagu(refren). Contoh
lainnya ialah instruksi pada saat masuk kelas. Contoh lainnya, Bunda memberi
kalian uang untuk membeli beras.
B.
Himpunan dan Sistem Bilangan
1)
Himpunan
Contoh himpunan: Adik suka
buah jeruk, mangga, dan jambu. Kakak suka rambutan, mangga, duku, dan buah
naga. Buah apa sajakah yang disukai adik atau kakak?. Buah
apa sajakah yang disukai adik dan kakak?
2)
Sistem Bilangan
terdapat 4 buah sistem bilangan yang umum digunakan,
yaitu sistem bilangan biner (bilangan berbasis 2), oktal (bilangan berbasis 8),
desimal (bilangan berbasis 10), dan heksadesimal (bilangan berbasis 16). Dalam
kehidupan sehari-hari, bilangan yang pada umumnya digunakan adalah bilangan
desimal seperti yang kalian kenal.
a.
Ilustrasi Sistem Bilangan
1)
Timbangan digital
2)
Tas dan Logam Mulia Batang
a)
Kasus 1
Kalian membawa tas yang cukup untuk membawa beban
sebesar 2707 gram. Berapa banyakkah logam mulia yang dapat kalian masukkan ke
dalam tas?
Jawaban:
b)
Kasus 2
Kapasitas tas tidak berubah, yaitu 2707 gram.
c)
Kasus 3
Kapasitas tas tidak berubah, yaitu 2707 gram
3)
Analisis Soal Tas dan Logam
mulia Batang dan Kaitannya dengan Timbangan Digital
a.
Pada Tabel 2.2, berat setiap
logam mulia adalah bilangan 10n, 0 ≤ n ≤ 3.
b.
Pada Tabel 2.4, berat logam
mulia adalah bilangan 8n, 0 ≤ n ≤ 3.
c.
Pada Tabel 2.5, berat logam
mulia adalah bilangan 2n, 0 ≤ n ≤ 11.
Secara tidak langsung, soal ini memperkenalkan bilangan
berbasis 8 (bilangan oktal) dan bilangan berbasis 2 (bilangan biner). Kapasitas
tas yang diberikan tidak berubah, yaitu 270710 atau 2707 dalam
bilangan desimal.
d.
Batas bilangan basis 2, basis 8
dan basis 10 untuk setiap digit dapat dilihat pada Tabel 2.7
e.
Jika dilihat dari bilangan
paling kanan (jika dalam desimal, disebut satuan), terbentuk pola: basis0,
basis1, basis2, basis3, …, basisx
f.
Berat batang logam mulia pada
setiap tas merepresentasikan basis bilangan, yaitu 10, 2, dan 8.
g.
Perhitungan konversi bilangan
dari bilangan desimal menjadi bilangan biner atau bilangan oktal, menggunakan
bilangan perpangkatan dari basis tertentu, seperti yang tertera pada poin e.
b.
Konversi Bilangan Desimal
menjadi Bilangan Biner dan Oktal
1)
Konversi Bilangan Desimal(berbasis
10) menjadi Biner(berbasis 2)
2)
Konversi Bilangan Desimal
menjadi Oktal (berbasis 8)
c.
Konversi Bilangan Biner dan
Oktal menjadi Bilangan Desimal
1)
Konversi Bilangan Biner Menjadi
Bilangan Desimal
Bilangan biner awal adalah 1010 1001 00112 . Langkah
Konversi Bilangan Biner menjadi Bilangan Desimal
2)
Konversi Bilangan Oktal Menjadi
Bilangan Desimal
Bilangan oktal yang akan kita konversi ialah 52238.
Langkah Konversi Bilangan Oktal menjadi Bilangan Desimal.
Adapun bilangan heksadesimal artinya heksadesimal adalah
bilangan berbasis 16
C.
Algoritma
Pengertian algoritma adalah Kumpulan langkah-langkah untuk
menyelesaikan sebuah permasalahan. misalnya langkah-langkah untuk memasak mi
instan, membuat kopi, mencuci, dll.
D.
Struktur Data
Stack adalah konsep dari tumpukan yang sering digunakan
dalam komputer. Istilah Stack pada operasi hitung dengan menumpuk angka-angka
(operand) dan Istilah Stack pada simbol-simbol matematika (operator).
Komentar